Siap-siap Mengganti TV Anda di Tahun 2018 (Era TV Digital)

, , No Comments
Saat ini siaran Televisi di Indonesia menggunakan penyiaran Analog.
"International Telecommunication Union (ITU) telah menetapkan tanggal 17 Juni 2015 merupakan batas waktu untuk migrasi penyiaran analog ke digital. Ketika dunia bersama-sama beralih ke digital,  maka teknologi analog akan menjadi usang dan mahal pengoperasiannya. Penggunaan frekuensi penyiaran analog pun tidak akan mendapatkan proteksi internasional. Digitalisasi berdampak pada efisiensi pita frekuensi radio sebagai sumber daya terbatas. "
Kutipan yang saya peroleh dari situs KOMINFO tersebut menegaskan bahwa era TV digital akan benar-benar di terapkan di Indonesia. Lantas benarkah kita harus mengganti Televisi kita pada tahun 2018? 


Jika masih ingin menggunakan TV yang sama, kita membutuhkan sebuah perangkat tambahan. Berikut adalah hal-hal yang perlu di ketahui tentang TV Digital:

  • TV Digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambarsuara, dan data ke pesawat televisi
  • TV digital terestrial adalah penyiaran televisi terestrial yang menggunakan format digital (Terestrial = penggunaan frekuensi radio di permukaan bumi). Saat ini, format yang digunakan masih analog.
  • Penyiaran analog tidak menghasilkan kualitas gambar dan suara yang memadai di pesawat televisi. Penyiaran digital membantu kualitas penerimaan sinyal gambar dan suara di televisi agar sesuai dengan sinyal asalnya. Sinyal digital bisa diterima tanpa perlu mengganti televisi, dengan bantuan set-top-box (semacam decoder)
  • Set-Top Box (STB) atau yang sering disebut sebagai dekoder adalah alat yang berisikan perangkat dekoder yang berguna untuk mengatur saluran televisi yang akan diterima, kemudian dipilih sesuai kebutuhan, dan juga dekoder akan memeriksa hak akses pengguna atas saluran tersebut, kemudian akan menghasilkan keluaran berupa gambar, suara, dan layanan lainnya. Tanpa set-top-box, gambar dan suara tidak akan muncul di TV.
  • Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital (DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T. Di indonesia Sistem yang akan digunakan adalah DVB-T2 (Generasi Kedua dari DVB-T)
  • DVB-T2 adalah singkatan dari Digital Video Broadcasting Teresterial Generasi ke dua
  • Apa Keuntungan penyiaran TV Digital? Dengan teknologi digital terkini (DVB-T2), pemirsa akan menikmati kualitas penerimaan gambar dan suara yang menakjubkan, bertambahnya jumlah saluran program siaran, munculnya aplikasi penyiaran baru, multimedia dan layanan entertain lainnya. Lembaga penyiaran akan mendapatkan keuntungan rendahnya biaya operasi dan kecanggihan teknologi. Peluang pengembangan konten lokal menjadi terbuka.
  • Kapan waktu migrasi Indonesia ke TV Digital? Pemerintah merencanakan periode simulcast, yaitu periode transisi dimana siaran analog dan siaran digital akan disiarkan bersamaan. Mengingat Indonesia sangat luas, waktu mulai dan berakhirnya periode ini akan berbeda-beda setiap lokasinya. Secara keseluruhan, periode ini akan mulai tahun 2012 dan berakhir tahun 2018. Mulai tahun 2018, siaran analog akan dimatikan (analog switch-off)
  • Secara bertahap setiap lokasi akan bersiaran TV digital. Tahun 2012 diawali di Jawa dan Kepulauan Riau. Proses bertahap sangat penting untuk menyeimbangkan peredaran set-top-box dan besarnya investasi lembaga penyiaran. Pertimbangan Kep. Riau didahulukan karena dalam beberapa tahun terakhir penggunaan frekuensi radio penyiaran di lokasi ini menyebabkan interferensi dan perselisihan dengan Malaysia dan Singapura. Migrasi ke digital akan menyelesaikan perselisihan ini.
Berikut Roadmap TV Digital di Indonesia

Referensi

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Isi Komentar Anda