Pentingkah Mempelajari Sejarah Kuno?

, , No Comments
Apabila seseorang menanyakan kepada kita, tentang apa alasan kita mempercayai sesuatu maka apa jawaban yang akan kita berikan?
"Ow, itu memang sudah terjadi sejak saya kecil. Jadi sudah menjadi tradisi dalam keluarga saya."
Atau
"Saya mengalami nya sendiri, jadi saya yakin akan hal itu."
atau mungkin, kita dapat menjelaskan asal-usul kepercayaan itu secara rinci berdasarkan kumpulan data, cerita, dan fakta yang kita temukan.
Secara pribadi saya akan memilih mengatakan pernyataan pertama ataupun penyataan kedua, bergantung dari pilihan mana diantara kedua jawaban itu yang menurut saya paling mendekati kepercayaan yang saya miliki. Tetapi disinilah letak kelemahan saya, bila diminta untuk membuktikan apa yang saya anggap sakral, mungkin dan pasti saya tidak dapat menjelaskan nya. Disamping itu, tentu saja kepercayaan itu tidak sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat berkembang pesat saat ini. Banyak hal-hal yang dianggap luar biasa seperti menyeberangi laut dengan berjalan kaki ataupun terbang dilangit, hampir dapat dijelaskan dengan pendekatan ilmiah saat ini. Saya tidak akan mengelak jika ditanya apakah saya percaya dengan hal-hal magis seperti itu dilakukan oleh seseorang yang dianggap sebagai dewa, punya kuasa untuk memporak-porandakan dunia hanya dalam 1 detik tetapi tentu jika saya hidup pada saat zaman tersebut karena tidak akan ada orang yang dapat menjelaskan sains pada saat itu.

Lalu bagaimana dengan pertanyaan, Pentingkah mempelajari Sejarah Kuno? Ini tentu saja sangat penting. Mengapa? Jika Seorang insinyur diminta untuk mendesain ulang suatu mesin yang sudah pernah ia buat, tentunya ia tidak akan berpikir untuk mempelajari sejarah nya dulu bukan? Sudah pasti karena ia menguasai ilmu keseluruhan mesin, sehingga ketika ia menciptakan kembali mesin tersebut, pastilah ia memiliki argumen dan keyakinan yang kuat bahwa mesin tersebut sudah dapat dipastikan berjalan sesuai dengan harapan. Bagaimana bila ia diminta untuk mendesain alat yang belum pernah ia kerjakan sebelumnya?

Bagi saya, mengetahui asal-usul suatu ilmu barangkali hal yang cukup penting. Meskipun tidak semua dapat diselami, tetapi untuk hal-hal yang sangat kritikal adalah amat sangat penting. Apakah saya akan berdiri pada suatu pijakan yang kelihatan nya sanggup menahan beban badan saya, padahal jika saya mau mengamati dan mempelajarinya lebih jauh ternyata berjalan di atasnya sangat membahayakan bagi diri saya sendiri karena tempat pijakan itu adalah sebuah laut yang penuh dengan hiu yang tertutup lapisan es yang sangat tipis pada permukaan nya.

Sejarah kuno, membawa kita dalam pemahaman eksistensi kita sebagai manusia. Setiap orang pasti akan memiliki pandangan yang berbeda-beda, tetapi dengan mempelajari sejarah kuno banyak hal-hal yang akan kita dapatkan. Aturan, tradisi, budaya, bahkan kepercayaan mungkin adalah sesuatu yang dibuat untuk mengontrol sifat manusia. Tidak semua jawaban akan kita peroleh apabila kita mempelajari sejarah, tetapi lewat  sejarah kita akan menemukan sebuah jawaban.

Beberapa hari yang lalu, seorang rekan saya bercerita bahwa salah seorang temannya yang berada di salah satu bandara Eropa diwawancarai oleh pihak imigrasi setempat dikarenakan nama yang tertera antara ID card dan Paspornya berbeda. Pada salah satu tanda pengenal tersebut, tidak memiliki nama keluarga sehingga ia diminta untuk menjelaskan asal-usul nama keluarganya sendiri mulai dari generasi pertama. Wow... Syukurlah ia dapat menjelaskannya. Mengapa di negara-negara Eropa, mengetahui asal-usul sesuatu itu sangatlah penting? Bisa jadi karena mereka sudah terbiasa dengan pola berpikir yang rasional, memerlukan fakta dan data untuk membuktikan kebenaran akan sesuatu.

Jadi, jika dapat dikatakan beruntung, maka saya harus sangat berterima kasih lahir di Negara ini dimana hal-hal seperti cerita di atas masih mendapatkan toleransi. Tentu nya lebih baik lagi jika kebiasaaan ini dapat diperbaiki. Menanamkan pada benak bahwa sesuatu itu terjadi karena ada sebab dan akibat mungkin terasa agak sulit ketimbang menerima yang sudah terjadi dikarenakan 'takdir ilahi'. Bagaimanapun, saya harus mengejar ketertinggalan ini dengan mulai memahami bahwa segala sesuatu itu tidak terjadi begitu saja tanpa ada yang memicu. Bagaimana caranya? Mulailah dengan Mempelajari Sejarah Kuno....

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Isi Komentar Anda