Silinder Koresh dan Deklarasi Hak Asasi Manusia Kuno

, , No Comments


Lebih dari 2 milenium sebelum Prancis memperkenalkan Declaration of the Rights of Man and of the Citizens, sebuah kerajaan kuno di bagian timur telah lebih dahulu menerbitkan sebuah  'piagam' yang diyakini sebagai Deklarasi Hak Asasi Kuno tertua di dunia yang saat ini dikenal sebagai Silinder Koresh (English: Cyrus Cylinder).

Silinder Koresh ditemukan di reruntuhan Babilonia, Irak Modern
pada bulan maret 1897. Silinder  yang mengandung naskah yang ditulis dalam teks Kuneiform diketahui ditulis sekitar tahun 539-530 SM. Naskah tersebut berbicara tentang kebebasan beragama, ras dan penggunaan bahasa serta izin yang diberikan oleh Koresh kepada bangsa jajahan Babilonia untuk kembali ke negara asal masing-masing.


Adapun potongan naskah yang diyakini sebagai deklarasi tersebut berbunyi:
"Saya mengumumkan bahwa saya menghargai tradisi, adat dan agama-agama yang sudah ada di kerajaan saya dan tidak akan pernah mengizinkan pemerintahan dan bawahan yang saya miliki memandang rendah atau menghina mereka selagi saya hidup. Mulai sekarang...., Saya tidak akan pernah membiarkan siapapun menindas orang lain dan bila ini terjadi, saya akan mengambil haknya dan menghukumnya."

"Saya tidak akan pernah mengizinkan seorang pun mengambil kepemilikan properti bergerak dan tidak bergerak dengan cara kekerasan ataupun tanpa kompensasi. Selagi saya masih hidup, saya melarang pekerja yang tidak dibayar, pekerjaan paksa. Hari ini saya mengumumkan bahwa setiap orang bebas memilih agama. Masyarakat bebas untuk hidup di seluruh wilayah bagian dan mengambil pekerjaan yang disediakan asalkan tidak ada yang melanggar hak asasi orang lain"

Beberapa kritikus menyatakan bahwa kepercayaan terhadap Silinder Koresh sebagai deklarasi pertama tentang Hak asasi manusia adalah berupa anakronisme, dan mengabaikan konteks dari isi dokumen tersebut. Para kritikus mengklaim bahwa Koresh terlihat lebih berfokus pada pandangannya tentang tuhan, dan bermaksud untuk mengambil langkah untuk menenangkan, lebih dari pada berakting sebagai pembawa kebaikan kepada masyarakat. Sebagai contoh, seperti yang tertuang dalam silinder:

"dewa di tanah Sumeria dan Akkadia yaitu Nabonidus - dengan kemarahan dari raja para dewa - telah dibawa ke Shuanna, atas perintah tuan besar Marduk, saya mengembalikan mereka tanpa terluka ke sel mereka, di altar-altar suci yang membuat mereka bahagia"

dalam pertukaran ini, dewa-dewa diharapkan memberikan kemurahan hati kepada Koresh:

"Semoga para dewa yang altar-altar suci nya telah saya kembalikan, setiap hari dihadapan Bel dan Nabu memohon umur yang panjang bagi saya, dan menyebutkan perbuatan-perbuatan baik saya, dan mengatakan kepada Marduk, tuanku, seperti ini: Koresh, raja yang takut kepada mu, dan Cambyses putranya, semoga mereka menjadi provisioner di kuil-kuil kita sampai jauh hari, dan populasi babilonia diberkati pada pemerintahan saya. Saya telah membuat seluruh wilayah hidup dalam perdamaian"

Lebih jauh lagi, mereka berargumentasi, fakta bahwa Silinder Koresh adalah penemuan dari pondasi berisi nasihat/anjuran Ésagila yang oleh Koresh ditujukan kepada berbagai dewa di dunia ketimbang makhluk fana.

Terlepas dari berbagai perspektif yang diambil, Silinder Koresh tidak diragukan lagi sebagai potongan tulisan yang memberikan gambaran kehidupan yang terjadi lebih dari 2500 tahun yang lalu dan membuka jendela kepada pemikiran dan keinginan seorang raja yang kuat yang pernah memerintah sebuah kerajaan.


Gambar dan diterjemahkan dari : ancient origins

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Isi Komentar Anda